Malang – Perform Balabestari di Novart 2019 kali ini mengambil tema “Bersama Saling Menyembuhkan” dengan playlist :
1. Hagia by Barasuara
2. Senja Sejiwa
3. Kami Juga BerHAK
dibuka dengan lagu tentang toleransi dan disambung dengan Senja Sejiwa, lagu-lagu Balabestari sendiri bercerita tentang sebuah harapan untuk saling memiliki. Dalam hal ini, lagu mereka “senja sejiwa” berbicara cinta dari perspektif seorang yang sudah menikah dan hidup bersama hingga menua bersama.
Karena bagi mereka, cinta bukan hanya sekedar tentang kisah antara laki-laki dan perempuan, tapi lebih dari itu. lewat lagu-lagu yang mereka bawakan ketika perform, mereka ingin mengajak semua orang untuk bersama-sama saling menyembuhkan, dan saling mengampuni segala kesalahan.
Baca juga :
- Monohero Rilis MV “Desember Jangan Menangis” Dengan Konsep Video Animasi dan Take Realis, Something New
- Usaha Menyaringkan Musik Keroncong Lewat Lagu “Keroncongkan Sekitarmu” Karya Kos Atos
- 5 Cara Mudah Menggunakan Adobe Spark Post, Alat Bantu Digital Marketing Bisnis
- Raup Kripto NFT dari lelang karyamu di platform SuperRare
- Bisnis digital, 7 ide bisnis kreatif yang cocok kala pandemi
Kami juga berHAK
Malam itu dipanggung Novart19, Balabestari mencoba untuk ikut merayakan aksi kamisan lewat lagu “kami juga berhak”. Yang mana saat itu, hari ke tiga Novart19 ialah hari kamis malam, waktu dimana mereka perform dan waktu aktifis melakukan aksi.
Diakhir penampilan, mereka tutup dengan lagu yang berjudul “kami Juga berhak” yang bercerita tentang kemanusiaan.
lagu ini terinspirasi dari pergerakan kawan-kawan aktifis yang setiap hari kamis melakukan aksi kamisan di depan istana presiden.
ucap Rizki, gitaris dan vocalis Balabestari
Lirik kami juga berHAK Benar siapa salah siapa? Dipukul rata hilang nyawanya Pemberangusan tak kenal usia Jiwa suci pun jadi korbannya Benar siapa salah siapa? Dipukul rata hilang nyawanya Pemberangusan tak kenal usia Jiwa suci pun jadi korbannya Disimpang jalan mereka bertanya (dimana, kemana, bagaimana?) Dengan payung hitam ditangan kirinya Hirarki, kasta dan tiraninya (merampas, meracun, diudara) Rampas HAK mereka yang bersuara Disimpang jalan mereka bertanya (dimana, kemana, bagaimana?) Dengan payung hitam ditangan kirinya Hirarki, kasta dan tiraninya (merampas, meracun, diudara) Rampas HAK mereka yang bersuara Reff : Kami lelah! kami lelah kepada dunia semakin mencekam Berhentilah! berhentilah menyuapi egomu sendiri Kami lelah! kami lelah kepada dunia semakin mencekam Berhentilah! berhentilah menyuapi egomu sendiri
Salam kreatif, selamat berkarya
Beart Indonesia